AKSI BERGIZI “Menyiapkan Generasi Sadar Gizi”

Oleh : Yufi Musriyati, S.Gz., M.Si

(Nutrisionis PKM Kongbeng KAb. Kutai Timur)

Moderenitas, melalui gaya hidup modern bagaimanapun turut memicu berubahnya pola makan tradisional Indonesia yang semula sehat, menjadi miskin serat dan nutrisi. Pola makan tidak sehat meliputi diet tinggi lemak dan karbohidrat, makanan dengan kandungan sodium atau garam tinggi, rendahnya konsumsi makanan berserat, serta kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol menjadi gaya hidup yang banyak dilakukan oleh kita.

Mengkonsumsi makanan tanpa pertimbangan gizi dan lebih mengutakaman kesenangan dan kepuasan adalah pola pikir yang tidak tepat. Seyogyanya memang tak cukup hanya nasihat maupun ajakan untuk makan makanan yang sehat, juga dibutuhkan kesadaran tinggi bagi setiap individu untuk menganut pola makan sehat dan bergizi. Pengetahuan dan pemahaman bahwa tubuh perlu asupan gizi, mineral, vitamin, dan serat yang seimbang guna optimalisasi proses metabolisme tubuh sangatlah penting. Sederhananya pola makan asupan gizi kita seringkali mengikuti apa yang kita suka buka apa yang disukai atau dibutuhkan oleh tubuh kita.

Sesungguhnya cukup sederhana, kita sebaiknya menghindari makanan tinggi lemak, tinggi gula dan garam, tapi rendah vitamin dan nutrisi seperti makanan cepat saji dan jeroan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan tersebut akan membuat kita berisiko terkena penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, diabetes, dan gagal ginjal. Gizi seimbang bisa kita dapatkan bila mengkonsumsi makanan dalam kadar seimbang yakni antara sumber energi,lauk pauk, sayuran dan buah, serta waktu makan yang sesuai. Pada 1950, pemahaman itu telah diterapkan dalam slogan ‘4 sehat 5 sempurna’.

Kebutuhan gizi tiap orang berbeda-beda, hal tersebut berhubungan dengan jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan dan juga aktifitas seseorang. Oleh karena itu setiap individu sangat berbeda dalam menerima konsumsi makanan. Di samping itu keanekaragaman makanan juga harus diperhatikan karena pada dasarnya setiap jenis makanan tertentu tidak mengandung semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga perlu beberapa makanan lain untuk mendapatkan komposisi makanan sesuai yang dianjurkan.

Untuk memahami perihal asupan gizi, maka gizi seimbang yang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya) harus pula diketahui. Direktorat Gizi Depkes pada tahun 1995 telah mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Tujuan PUGS merupakan alat untuk memberikan penyuluhan pangan dan gizi kepada masyarakat luas, dalam rangka memasyarakatkan gizi seimbang. Pedoman disusun dalam rangka memenuhi salah satu rekomendasi Konferensi Gizi Internasional di Roma pada tahun 1992.

Lebih lanjut, menindaklanjuti perihal asupan gizi yang tepat dan gizi seimbang maka telah dilaksanakan “Aksi Bergizi” yang dilakukan secara serentak dilingkungan sekolah-sekolah di Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur. Bagaimanapun diketahui bersama Indonesia merupakan salah satu negara yang permasalahan kesehatannya tidak hanya mengenai defesiensi energi dan protein seperti underweight dan stunting, tapi juga gizi lebih dan defesiensi mikronutrien. Salah satu, masalah defesiensi gizi mikro yang masih menjadi tantangan saat ini adalah Anemia.

Kegiatan aksi bergizi melalui gerakan serentak minum tablet tambah darah pada remaja putri sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri, sehingga mendukung pencegahan stunting secara nasional. Masalah kesehatan dan gizi pada remaja putri menjadi fokus perhatian karena anak usia sekolah dan remaja merupakan suatu kelompok yang jumlahnya cukup besar dalam populasi penduduk Indonesia.

Menurut penulis, aksi bergizi yang dilakukan disekolah-sekolah SMP dan SMA sederajat berjalan sangat baik dan antusias, pada kegiatan tersebut dilakukan senam bersama, penyuluhan CTPS, serapan pagi bersama serta minum tambah darah secara serentak. Kami bisa mengumpulkan hamper 1248 remaja putra dan putri dalam kegiatan tersebut dari 5 SMP dan 4 SMA/SMK. Dan yang cukup berkesan semua diabadikan dengan cara yang sangat bagus sekali lewat gambar-gambar yang dihasilkan, tak terkecuali SMA 1 Kongbeng melakukan pengambilan gambar melalui kamera dron, pungkasnya.

Sebagai penutup, semoga kegiatan aksi bergizi ini terus dilakukan secara continu sebab manfaatnya sangat dirasakan langsung oleh semua semua pihak yang mengikuti program ini.

Comments

0 comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *