Aksi Penggulingan Kepala SMKN 1 Bontang Terulang Lagi

sekolah SMKN 1 Bontang

Bontang, hariankutim.com – Miris mendengar berita di media massa dan online yang berkembang saat ini sudah hampir sepekan. Menurut keterangan Kepsek SMKN 1 Bontang, Kasman Purba yang dimosi tidak percaya bahwa “Bermula dari adanya seorang guru yang menandatangani absen manual masuk dan pulang sekaligus ditanda tangani, sementara secara prosedur sudah menyalahi yakni ada dua kolom isian yang saat masuk disi dan saat pulang pun ada isian tetapi menyesuaiakan waktu bukan langsung tanda tangan sampai pulang,” Ujarnya.

Sekolah SMKN 1 Bontang

Oknum guru inisial JG saat diberi arahan malah marah dan mau menantang Kepsek pada Kamis (23/3). Sebagai tambahan yang bersangkutan sudah pernah mendapat hukuman kedisiplinan pada saat jaman Kepsek terdahulu.

Bacaan Lainnya

Ternyata tidak sampai disitu. Berlanjut dikeesokan harinya Jumat, (24/) oleh oknum guru inisial AS yang mana sesuai surat Dinas Pendidikan Propinsi Kaltim, maka untuk pencairan tunjangan profesi maka diminta setiap sekolah merekap kehadiran tiga bulan yakni Januari, Pebruari, dan Maret 2017. Maka guru-guru mengisi rekapan tersebut. Akan tetapi inisial AS marah saat melihat absensinya ada banyak yang tertulis A1, tidak terisi penuh dan diberi tanda dan mendatangi ruangan Kepsek sambil berdiri dan menunjuk-nunjuk Kepsek padahal dipersilahkan duduk untuk bicara baik-baik malah mengamuk dan bahkan Waka. SDM seorang perempuan saat itu menjadi sasaran. Dikejar dan untung saja ada guru yang membantu melerai dan mengamankan agar masuk ruangan.

Bersambut dengan guru-guru yang merasa kecewa dengan Kepsek saat ini mereka terorganisir untuk berkumpul setelah kejadian tersebut masuk ke ruang rapat dan menandatangani komitmen. Komitmen pencopotan Kepsek. Informasi dari salah satu guru saya sebenarnya tidak mau tanda-tangan tetapi agak dipaksa. Dan yang bertandatangan pun rata-rata guru yang merasa kecewa terhadap Kepsek. Berbagai macam ulasan kekecewaan termasuk tidak transparansinya pengelolaan keuangan, dan sikap Kepsek yang terkadang menegur guru jika ada kesalahan dan tidak pada tempat yang pantas dan lainnya.

Tetapi jika direview kejadian demi kejadian. Kepsek yang sudah mengalami hal yang sama penggulingan ada yang secara besar-besaran ada juga yang tidak. Kalau diperhatikan pentolan dari pergerakan tersebut oknum guru nya itu-itu juga bersama kroninya. Mulai Kepsek Hariady, Kepsek Badrus yang hanya menjabat satu tahun lebih, Kepsek Ruslan nyaris tetapi dihalau oleh guru yang berani tidak terbawa arus saat itu. Konon dalam rekaman suara menyebutkan bahwa pengganti Ruslan sdh disiapkan dan calon Kepsek mereka ini siap mencover kepentingan dan keinginan mereka salah satunya tidak mempermasalahkan absensi. Karena oknum guru-guru ini tidak suka dengan absensi yang ketat dan disiplin. Tidak berhasil gulingkan Ruslan tetapi beliau mundur dengan sendirinya saja. Dinas Pendidikan Kota Bontang saat itu menunjuk Kasman Purba untuk memimpin SMKN 1 yang dikenal dengan sekolah yang memiliki singa-singa beringas disana. Dan menjabat sejak tahun 2014.

Melihat dari sisi kinerja Kepsek Kasman Purba telah banyak memperlihatkan perkembangan dan kemajuan sekolah. Ada guru berprestasi saat dia memimpin, secara tampilan fisik sekolah banyak perubahan utamanya lobi sekolah, kebersihan sekolah dan taman-tamannya cukup indah, ada beberapa gedung baru yang dibangun. Ruang rapat jadi bagus,  gerbang sekolah sudah dipugar, penertiban administrasi guru dan siswa dan pembelajaran melalui kurikulum. Kedisiplinan siswa diterapkan dengan Apel setiap pagi. Keuangan dikelolah oleh guru terpercaya seperti Ery,  Suriani, dan transfaran, sarana dan prasarana dalam proses permintaan ditertibkan dengan satu pintu.

Pelayanan Humas Sekolah juga memgalami kemajuan, dibagian SDM ada Wahyu Juli yang juga guru berprestasi menghandle absensi guru dengan baik dan lainnya. Termasuk batas ceklok masuk 7.15 dan ceklok pulang dibatasi 14.15 dihari Senin-Kamis. Tidak sampai sore hari seperti jaman dulu, sehingga tidak ada lagi guru yang ceklok masuk saja,  lalu pulang muncul nanti setelah ceklok pulang. Tetapi hanya guru yang mau disiplin saja yang siap mengikuti. Masih ada segelintir yang belum siap menerima hal tersebut. Baru-baru ini pula mendapat bantuan dari Pusat kerjasama dengan GIZ dua unit mobil Toyota Avaza Veloz dan Inova untuk Teknik Kendaraan Ringan (TKR).

Pihak yang terkait utamanya Dinas Pendidikan Propinsi Kaltim harus melihat dengan jeli dan bijak suasana yang terjadi di SMKN 1 Bontang seperti komentar Ketua MKKS Badrus “Penggantian Kepsek Bukan Solusi” dan komentar Ketua PGRI Dasuki ” Berharap Tetap Kondusif”

Dan komentar Forum Peduli Smakenza An “Bukan Kepseknya yang harus copot, tetapi virus sekolah yang harus dibasmi” (Anra/Nala)

Comments

0 comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar

  1. Kepala Sekolah nya ,pernah berbuat mesum dgn sesama guru,dan TDK pernah mengajar dikelas selaku kepsek wajib 6 jam seminggu tetapi tetap dpt sertifikasi.Kepsek tidak pernah ceklok .

  2. Kepala Sekolah nya ,pernah berbuat mesum dgn sesama guru,dan TDK pernah mengajar dikelas sel epitelaku kepsek wajib 6 jam seminggu tetapi tetap dpt sertifikasi.Kepsek tidak pernah ceklok .