Hariankutim.com, Sangatta- Teka-teki siapa yang akan dipercayai jokowi sebagai kepala otorita IKN terjawab sudah. Kamis sore (10/03/22) ini, bertempat di istana negara, presiden Jokowi resmi melantik Bambang susantono sebagai kepala IKN. Pria yang meraih gelar master tata kota di Universitas California Berkeley dan gelar doktor bidang perencanaan infrastruktur dari universitas yang sama pada tahun 2000 serta pernah menjabat sebagai wakil menteri perhubungan ini akan memimpin Ibu kota negara selama lima tahun, yaitu periode 2022 hingga 2027.
Selain melantik kepla IKN, presiden juga melantik wakil kepala IKN. Adalah Donny Rahajoe, yang merupakan salah satu petinggi perusahaan Sinar Mas Land yang dipercaya untuk membantu kepala IKN dalam bekerja.
Dengan dilantiknya kepala serta wakil kepala otorita IKN, menandakan semakin nyatanya pembangunan kawasan khusus ini di kalimantan timur. Dimana pemindahan pertama akan dilaksanakan pada tahun 2024.
Menanggapi hal ini, ketua gerakan pemuda ansor kabupaten Kutai Timur, Zainul Arifin menyambut baik. Selain latar belakang pemimpin IKN yang dinilai kompeten, juga berasal dari profesional dan ahli dibidang pembangunan kota. Ia berharap bambang susantono mampu mengemban amanah itu dengan baik. Yang nantinya juga akan berdampak positif bagi masyarakat kaltim.
“dari latar belakang beliau sangat mumpuni di bidang tersebut, jadi kita harap mampu melaksanakan tugas dengan baik pula. Karena jika IKN berhasil dibangun sesuai dengan rencana, akan berdampak baik juga buat masyarakat kaltim”. Ujarnya saat diwawancarai.
Lebih khusus, Zainul arifin juga berharap seluruh kepala daerah di kaltim proaktif berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemimpin otorita IKN. Terutama dibidang perencanaan pembangunan. Agar pembangunan kaltim dapat harmonis dengan pembangunan IKN. Sehingga kaltim tidak ketinggalan gerbong dalam menikmati keuntungan pembangunan IKN ini.
“Gubernur hingga bupati harus segera berkoordinasi dalam pembangunan. Agar peluang-peluang yang ada di depan mata cepat dipetakan dan dieksekusi. Jangan sampai ketika IKN sudah maju, daerah sekitarnya justru tidak siap dalam menopangnya.” Jelasnya.
Comments
0 comments