Kwartir Cabang Kutai Timur menuju ASEAN Jamboree di Philippines

Sangatta, hariankutim.com – Seleksi Jamboree Asean ke Philipina oleh kwarcab Kutai Timur dilaksanakan secara bergiliran dari kwaran ke kwaran yang ada di kwartir cabang Kutai Timur mulai tanggal 30 Agustus sampai tanggal 2 September 2017

Pelaksanaan seleksi dipimpin oleh ka’Supratman, M.Si. Sekertaris Kwartir Cabang Kutai Timur dengan anggota ka’ Akbar, Ka’ Wiwik, ka’ Isna dan ka’ Yunani untuk wilayah Muara Ancalong, Muara Bengkal, Long Mesangat, Batu Ampar dan Busang, dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2017 di Aula SMA Negeri 1 Muara Ancalong. Dihari yang sama Tim kedua yang dipimpin oleh ka’ Daud Boro Patoding bersama anggota Mahdi, Ariadi dkk melakukan seleksi di kwaran Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung dan Bengalon.

Pelaksanaan seleksi di kwaran Muara Wahau, Kongbeng dan Telen pada tanggal 31 Agustus 2017 di SMA Negeri 2 Muara Wahau, selanjutnya pada tanggal 2 september 2017 ke kwaran Sangkulirang, Kaubun, Kalioarang, Sandaran dan Karangan.

Ketua TIM seleksi Ka’ Supratman menyatakan pada umumnya pelaksanaan seleksi di setiap Kwaran berjalan lancar dan mendapat sambutan yang hangat dari para ketua kwaran maupun peserta, beberapa kendala yang muncul diantaranya calon peserta kurang menguasai bahasa inggris, selain itu umur peserta banyak yang lebih dari 18 tahun terhitung dari bulan november 2017. “kemampuan bahasa inggis untuk setiap peserta merupakan persyaratan yang tidak bisa di tawar – tawar lagi, setiap peserta wajib menguasai bahasa inggris karena sehari – hari di Philipina nantinya mereka menggunakan bahasa internasional tersebut.” tambahnya.

Berikut nama – nama yang lolos seleksi dari SMAN 2 Negeri Sangatta Utara Arian Fadila dan Gratia Enggar Setyawan, SMA N 1 Sangatta Selatan Noval Fahrul Roji dan Yohana Herlina Siahaan, SMA N 2 Muara Wahau Firnanda Oktavia, SMA Teluk Pandan Nur Azizah Putri, SMK N 1 Kaliorang Nidia, SMA N 1 Sangkulirang Safita Ardia Pangestu, SMA Tridaya Harapan Sangkulirang Pramana Roy Chandra.

Daud Boro Patoding menyatakan bahwa nama – nama tersebut dihasilkan dari penilaian bahasa inggris secara lesan maupun tulis, ketrampilan kepramukaan baik praktik maupun teori serta penguasaan di SKU dan SKK. “foktor umur juga sangat dipertimbangkan karena pada saat di Philipina nanti pengecekan peserta sangat selektif, hal ini untuk mengantisipasi jangan sampai peserta dari Kutai Timur bermasalah” pungkasnya. (Gunadi/Nala)

Comments

0 comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *