HeadLainnyaSangattaTeknologiTravel

Menghidupkan Amanah di Setiap Kursi: Banyumili Travel dan Jejak Inspiratif dari Sangatta

268
×

Menghidupkan Amanah di Setiap Kursi: Banyumili Travel dan Jejak Inspiratif dari Sangatta

Sebarkan artikel ini

Di tengah geliat Kalimantan Timur sebagai poros pembangunan baru Indonesia, satu usaha transportasi muncul bukan sekadar untuk ikut bersaing, melainkan untuk menebar nilai. Banyumili Travel, sebuah usaha jasa antar jemput eksekutif antar kota dengan armada HiAce Premio, berdiri bukan karena ambisi bisnis semata, tetapi karena panggilan batin untuk menghadirkan layanan perjalanan yang bernyawa. Di balik kemudi manajerialnya adalah Sismanto, seorang tokoh masyarakat, pendidik, dan pebisnis yang menjadikan nilai-nilai kenabian sebagai fondasi dalam setiap roda armada yang bergerak. “Bisnis itu bukan sekadar cuan. Rasulullah berdagang untuk menunjukkan akhlak,” kata Sismanto membuka perbincangan dengan nada teduh.

Ia melanjutkan, “Nabi Muhammad SAW bahkan sudah dikenal dengan julukan Al-Amin jauh sebelum kenabiannya, karena bisa dipercaya dalam berdagang. Saya ingin bisnis ini tumbuh seperti itu: bukan karena iklan, tapi karena akhlak.” Prinsip itu terasa kental dalam pelayanan Banyumili. Dari cara sopir menyapa penumpang dengan salam dan senyum, hingga kebijakan refund yang manusiawi, semuanya mencerminkan semangat menjadikan bisnis sebagai ladang dakwah. Bahkan dalam penentuan harga pun, Sismanto menolak sistem tarif tak menentu. Ia memilih harga yang adil, jelas, dan transparan. Seperti sahabat Nabi, Abdurrahman bin Auf, yang sukses besar dalam perniagaan karena kejujurannya, Sismanto yakin keberkahan dalam bisnis terletak pada bagaimana ia memberi manfaat, bukan seberapa besar ia mengambil untung.

Perjalanan awal Banyumili tidaklah mewah. Ia dimulai dengan dua armada, modal pas-pasan, dan semangat yang tidak bisa diukur dalam angka. Sismanto turun langsung sebagai pengemudi di awal perjalanan usahanya, menyetir hingga tengah malam, menjemput penumpang dari rumah ke rumah. Ia ingin mendengar langsung keluhan, saran, bahkan doa dari para penumpangnya. “Bagi saya, setiap bangku itu adalah amanah. Seperti Ali bin Abi Thalib yang memegang teguh keadilan, saya tidak mau ada penumpang yang merasa dirugikan, apalagi dikecewakan,” ujar Sismanto yang juga aktif sebagai pembicara dalam forum-forum keagamaan di Kutai Timur. Prinsipnya sederhana: layani orang seperti kamu ingin dilayani. Dengan prinsip itu, Banyumili tak hanya tumbuh, tetapi juga dipercaya.

Armada yang digunakan Banyumili adalah Toyota HiAce Premio, kendaraan eksekutif dengan fasilitas premium seperti: single seat kapasitas 8 penumpang, reclining seat, AC double blower, USB charger di setiap kursi, dan bagasi luas. Tapi Sismanto menegaskan bahwa kenyamanan tidak cukup hanya dengan fasilitas. “Kenyamanan itu juga datang dari ketepatan waktu, keramahan, dan kebersihan. Rasulullah sangat memperhatikan kebersihan dan disiplin. Kami mencontoh itu.” Maka tidak heran jika banyak penumpang yang merasa seperti sedang dijemput keluarga sendiri. Mereka diperlakukan bukan sebagai pelanggan, tetapi sebagai tamu yang dimuliakan. Banyumili tidak sedang menjual tiket; mereka sedang menawarkan pengalaman yang berkesan dan penuh makna.

Dalam perjalanan bisnisnya, Banyumili juga menghadirkan program Promo New User yang memungkinkan pelanggan baru mendapatkan potongan harga Rp15.000. Tapi lebih dari sekadar promo, bagi Sismanto ini adalah cara memperkenalkan cara baru naik travel: lebih nyaman, lebih aman, dan lebih manusiawi. “Promo ini bukan untuk bersaing banting harga, tapi untuk membuka kesempatan agar masyarakat tahu bahwa naik travel itu tidak harus melelahkan. Harusnya menyenangkan,” tegasnya. Promo ini dapat diklaim melalui sistem reservasi online yang tersedia di banyumilitravel.id, dengan proses pemesanan yang cepat, transparan, dan dapat memilih kursi sesuai keinginan. Tak hanya mempermudah, tetapi juga memberi kontrol penuh kepada pelanggan.

Salah satu pengalaman pelanggan yang membekas datang dari seorang guru perempuan yang harus mengejar penerbangan dini hari dari Bandara Sepinggan. “Saya pernah hampir tertinggal pesawat karena travel yang saya pesan sebelumnya datang telat. Tapi sejak pindah ke Banyumili, saya merasa tenang. Mereka datang tepat waktu, sopirnya sopan, bahkan membantu mengangkat koper saya,” tuturnya. Pengalaman serupa dialami oleh banyak pengguna lainnya, mulai dari mahasiswa, pebisnis, hingga rombongan keluarga. Yang menarik, banyak dari mereka yang bukan sekadar pengguna sesekali, tetapi telah menjadi pelanggan tetap. Sismanto percaya ini bukan karena diskon, melainkan karena nilai.

Mereka yang pernah belajar sejarah dakwah Islam tentu mengenal bagaimana para sahabat Rasul membangun peradaban melalui perdagangan. Utsman bin Affan, misalnya, dikenal sebagai saudagar dermawan yang menjadikan hartanya sebagai jalan untuk menolong umat. Dalam skala yang lebih sederhana, semangat itu hidup dalam bisnis Banyumili. Selain mengantar penumpang, mereka juga aktif dalam program sosial seperti antar-jemput lansia untuk berobat, memberikan diskon untuk mahasiswa dan santri, hingga menjadi mitra komunitas pendidikan dalam menyelenggarakan seminar dan pelatihan. “Kami ingin Banyumili menjadi kendaraan yang membawa kebaikan, bukan hanya manusia,” kata Sismanto. Ia yakin bahwa pertumbuhan bisnis yang sehat adalah yang turut menumbuhkan sekitarnya.

Dari Usaha Mikro Menuju Skala Makro

Banyumili Travel lahir dari semangat seorang pemimpin lokal yang ingin mengatasi keterbatasan transportasi masyarakat Kalimantan Timur. Dengan modal awal yang minim, perusahaan ini mulanya dikategorikan sebagai usaha mikro. Namun dari skala kecil itulah muncul dedikasi besar yang menjelma menjadi gerakan mobilitas masyarakat lintas kota yang nyaman, aman, dan manusiawi. Dimulai dari dua armada dan satu jalur utama, Banyumili kini telah memperluas pelayanannya ke berbagai kota besar dan titik strategis lainnya. “Kami tidak hanya ingin dikenal sebagai travel lokal, tetapi sebagai penyambung jarak yang membawa kehangatan pelayanan dalam setiap perjalanan,” ujar Sismanto, pendiri sekaligus direktur utama perusahaan ini. Filosofinya sederhana tapi kuat: pelayanan bukan soal harga murah semata, tapi kepercayaan yang terus dijaga dari satu penumpang ke penumpang lainnya.

Jaringan layanan Banyumili Travel saat ini mencakup rute-rute utama yang menjadi nadi pergerakan ekonomi dan sosial masyarakat Kalimantan Timur. Beberapa di antaranya seperti Samarinda – Sangatta, Sangatta – Balikpapan, Balikpapan – Bontang (via simpang 3), dan Balikpapan – Samarinda. Seluruh rute ini dilengkapi sistem reservasi online yang memungkinkan penumpang memilih kursi, jadwal, serta melakukan pembayaran secara praktis dan aman. “Alhamdulillah, beberapa rute kini seringkali fully booked bahkan seminggu sebelum keberangkatan,” ungkap Sismanto. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Banyumili bukan sekadar menjadi alternatif, tapi sudah menjadi kebutuhan transportasi harian yang diandalkan.

Dalam beberapa bulan terakhir, pertumbuhan Banyumili Travel tidak hanya tercermin dari bertambahnya armada—yang kini telah melampaui lima unit aktif—tetapi juga dari meningkatnya permintaan rute baru dari pelanggan setia. Sismanto menyebut, banyak permintaan datang dari kalangan pekerja proyek, akademisi, hingga peziarah dan keluarga pasien yang ingin bepergian dengan aman dan nyaman. “Kami percaya, kalau pelayanan kita benar, pelanggan akan kembali dan membawa keluarganya,” katanya. Kedepannya, Banyumili menargetkan ekspansi ke area sekitar Ibu Kota Negara (IKN) dengan model layanan yang tetap berakar pada nilai: jujur, profesional, dan peduli pada kebutuhan penumpang. Dengan semangat yang sama, ia berharap situs resmi mereka, www.banyumilitravel.id, akan menjadi pusat layanan digital yang mampu menjangkau lebih banyak masyarakat Kalimantan Timur, dan tak berhenti hanya sebagai penyedia jasa, melainkan sebagai jembatan harapan dan perjalanan hidup.

Menutup percakapan, Sismanto menyampaikan pesan yang sangat kuat, “Jika kita lihat Rasulullah, beliau berdagang bukan untuk kaya, tapi untuk menjadi rahmat bagi orang-orang sekitarnya. Maka saya percaya, kalau kita jalankan usaha ini dengan niat baik, disiplin, dan akhlak, insya Allah hasilnya akan mengikuti.” Sebuah pesan sederhana namun mendalam. Di era ketika bisnis kerap dibingkai sebagai soal untung rugi, Banyumili Travel menunjukkan bahwa ada cara lain. Cara yang berakar pada nilai-nilai kenabian dan warisan sahabat, untuk menjadikan setiap kilometer bukan hanya soal jarak, tapi juga soal keberkahan.

Yuk pesan tiket Banyumili Trans sekarang baik melalui aplikasi maupun website Banyumili dan nikmati beragam kemudahan serta promonya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *