Jakarta, hariankutim.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan akan mulai melakukan pembangunan jaringan gas (jargas) untuk rumah tanggal sebanyak 60.000 SR disepanjang 2017 untuk sembilan kota.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan telah menandatangani nota kesepahaman terkait penyediaan dan pendistribusian gas bumi dengan sembilan pemerintah daerah kota/kabupaten. Kesembilan Pemda itu ialah Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Bandar Lampung, Kota Mojokerto, Kota Pekanbaru, Kabupaten Pali, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Mojokerto, Kota Samarinda dan Kota Bontang.
“April ini mulai ground breaking, setelah April jadi bisa dilakukan pembangunan, total semuanya sekitar 60.000 SR diawal ini dari anggaran 2017,” kata Wirat di Kantor Ditjen Migas, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu 29 Maret 2017.
Untuk membangun jaringan gas sebanyak itu, Wirat menyebutkan anggaran yang dikeluarkan pemerintah sebesar Rp1,4 triliun. Pemerintah juga telah menugaskan PT Pertamina (persero) dan PT PGN (persero) Tbk untuk membangun jargas di sembilan daerah tersebut.
Lalu terkait alasan memilih kesembilan daerah itu, Wirat menjelaskan karena merupakan daerah penghasil gas sebagai contoh Bontang dan Muara Enim. Melalui pembangunan jaringan gas itu juga, Wirat menambahkan, tidak perlu lagi menggunakan LPG yang selama ini diimpor dari Qatar.
“Ada gas disitu dan sekitarnya selama ini kita beli gas dari Qatar, Arab juga LPG kita sebaran ke masyarakat padahal di Bontang, Muara Enim dan sembilan wilayah ini ada sumur-sumer gas disekitarnya, dan dengan program jargas ini kita tidak perlu impor LPG kita gunakan gas disana sehingga harga jauh lebih murah dan bersih,” jelas Wirat.
Dengan nota kesepahaman ini, Wirat berharap dapat mensinergikan antara pemerintah pusat dan pemda dalam mendukung kelancaran penyediaan dan pendistribusian gas bumi melalui jaringan gas bumi untuk rumah tangga.
“Diharapkan pemda dapat membantu pelaksanaan pembangunan dan ikut serta membantu menyelesaikan kendala non teknis yang berpotensi menghambat pembangunan jargas seperti perizinan maupun permasalahan sosial,” pungkas Wirat.
Sementara berdasarkan rilis yang diterima hariankutim.com, Walikota Bontang, dr. Hj. Neni Moerniaeni, Sp. OG menyampaikan bahwa Kota Bontang mendapatkan 8.000 sambungan rumah (SR) dari 60.000 kuota jargas nasional.
“Alhamdulillah perjuangan membuahkan hasil, yang mana Pemerintah Kota Bontang resmi ditetapkan sebagai satu dari 9 kabupaten/kota penerima program penyediaan dan pendistribusian gas bumi untuk rumah tangga (Jargas) dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2017. Dari total 60 ribu kuota Jargas Nasional yang disiapkan Kementrian ESDM, Bontang mendapat jatah 8000 sambungan rumah (SR),” ujarnya. (Nala)
Comments
0 comments