HARIANKUTIM.COM, Sangattta – Sebanyak 45 orang Pengurus Mahasiswa Ahlittoriqah Al Mu’tabaroh An Nahdliyah (MATAN) Cabang Kutai Timur masa khidmat 2019-2021 resmi dikukuhkan di Pondopo Bupati Kutai Timur.
Prosesi pelantikan diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh sahabat Gustian, dilanjut pembacaan Ikrar MATAN oleh Abdur Rashid selaku Sekretaris Pengurus Pusat MATAN, sambutan-sambutan dan ditutup dengan doa bersama.
Pelantikan tersebut juga dimeriahkan oleh Paduan Suara STAI Sangatta dengan menyanyikan beberapa lagu, diantaranya Indonesia Raya, Yallal Wathon, dan Himne MATAN.
Mustajib Daroini, selaku Ketua terpilih MATAN Cabang Kutai Timur mengatakan, cikal bakal berdirinya MATAN di Kutai Timur dari tahun 2017, saat beliau bertemu Prof. Abdul Hadi yang juga murid dari Maulana Habib Lutfi bin Yahya di Kutai Timur pada saat mengisi seminar Thariqah. Hal ini terus dipersiapkan sampai bisa dikukuhkan seperti saat ini.
Beliau juga berterimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu mensukseskan kegiatan tersebut, sehingga bisa berjalan dengan lancar dan penuh khidmat.
“Terimakasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam mensukseskan kegiatan ini”, ucap beliau.
Abdur Rashid selaku Pengurus Pusat Sekretaris sambutan PP MATAN juga menjelaskan bahwa secara struktural MATAN berada di bawah kepemimpinan Habib Lutfi bin Yahya Jama’ah Ahlittoriqah Al Mu’tabaroh An Nahdliyah (JATMAN).
Beliau juga menambahkan awal mula berdirinya MATAN secara nasional. Pertama, dimulai dari semakin derasnya golongan-golongan Islam radikal yang tumbuh, dengan mudah membid’ahkan, dan mudah menghukumi kafir sesama kaum muslimin di Indonesia.
Kedua, semangat tersebut juga dilandasi semakin keringnya spiritualitas di kalangan mahasiswa, sehingga muncul suatu ide untuk membuat organisasi Thariqoh di kalangan mahasiswa.
Nama MATAN juga langsung di berikan oleh Maulana habib Luthfi bin Yahya pada tahun 2009.
Beliau juga berharap MATAN di Kutai Timur bisa terus berkembang dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti dzikir bersama, suluk budaya, dan lain sebagainya. (Ir/005)
Comments
0 comments